Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 14 Januari 2009

Nancy- Bird Walton

Sepanjang hidupnya, Nancy- Bird Walton dikenal sebagai ”malaikat”. Dengan kepiawaiannya terbang, Walton membantu kaum papa yang tinggal di tempat terpencil di Australia.

Pelopor penerbangan perempuan ini meninggal dunia dalam usia 93 tahun, Selasa (13/1), setelah menderita sakit. ”Kesehatannya menurun dengan cepat dan dia meninggal karena usia lanjut,” kata Anna Holman, cucu Walton.

Dilahirkan di Sydney, 16 Oktober 1915, Walton adalah pendiri dan pemimpin Asosiasi Perempuan Pilot Australia. Terbang memang menjadi keinginan Walton sejak dia baru bisa berjalan.

Sebagai remaja yang tumbuh semasa depresi besar di Australia, Walton mengalami hal yang sama dengan anak-anak lain, yaitu meninggalkan bangku sekolah untuk membantu keluarga. Namun, gairah untuk terbang kemudian menuntun Walton kepada Sir Charles Kingsford-Smith, orang pertama yang terbang melintasi Pasifik, guna belajar mengemudikan pesawat. Smith baru saja mendirikan sekolah penerbangan di dekat Sydney.

Pada usia 17 tahun, Walton mulai belajar terbang. Dia harus duduk di atas dua bantal untuk bisa melihat keluar kokpit.

Dua tahun kemudian, Walton mengantongi izin pilot komersial. Dia adalah perempuan pertama di Australia yang punya izin itu. Sebagai hadiah, keluarga Walton membelikannya pesawat pertama, Gipsy Moth.

Ambulans udara

Walton mulai menerbangkan orang-orang ke seluruh wilayah di Australia. Saat itulah, Walton bertemu Pendeta Stanley Drummond yang meminta dia membantu penerbangan untuk layanan medis ke wilayah terpencil di Negara Bagian New South Wales, di barat Australia.

Gipsy Moth digunakan sebagai ambulans udara. Dia menerbangkan para perawat dari kota menuju permukiman di tempat terpencil dan mengangkut orang sakit, luka, serta ibu hamil dari keluarga miskin ke rumah sakit.

Dari situ pula, Walton mendapat julukan ”Malaikat Kaum Papa” atau ”Angel of the Outback”. Pekerjaan itu bagi Walton sangat berharga, tetapi dia melakukannya sendirian.

Tahun 1936, Walton mengikuti perlombaan terbang dari Adelaide ke Brisbane. Dia memenangi Ladies’ Trophy.

Tahun 1938, dia memutuskan istirahat sejenak dari penerbangan. Sebuah maskapai penerbangan Eropa mengundang Walton untuk promosi. Dia tinggal beberapa tahun di Eropa.

Saat pecah Perang Dunia II, Walton kembali ke Australia. Dia ikut memberi pelatihan bagi para perempuan dan membekali mereka keterampilan untuk menyokong pria penerbang di Angkatan Udara Kerajaan Australia.

Walton lalu mendirikan Asosiasi Perempuan Pilot Australia tahun 1950. Tahun 1958, Walton memutuskan kembali terbang setelah 20 tahun absen.

Inspirasi

Pada Oktober 2008, Walton menghadiri kedatangan pesawat Qantas Airways seri A380 superjumbo di Australia. Pesawat itu dinamai Nancy-Bird Walton untuk menghormati dia.

”Saat ulang tahun ke-90 tiga tahun lalu, saya ditanya apakah Qantas bisa menamai pesawat itu dengan nama saya. Saya lalu memutuskan agar tetap hidup,” kata Walton waktu itu.

Dalam pernyataannya, Selasa, Pemimpin Perusahaan Qantas Alan Joyce memuji Walton atas energinya yang tidak terbatas, semangatnya, dan visinya bagi peran perempuan di dunia penerbangan.

Tahun 1997, National Trust of Australia menyatakan dia sebagai Legenda Hidup Australia. Dia juga menerima penghargaan sebagai Officer of Order of British Empire tahun 1966.

Walton menikah dengan pria Inggris, Charles Walton, dan memiliki dua anak. Dia tinggal bersama kedua anaknya, empat cucu, dan dua cicit. ”Saya mengenang dia sebagai nenek saya, yang menjadi bagian dari hidup saya sehari-hari dan yang menjadi inspirasi bagi perempuan di seluruh Australia. Lebih dari itu, dia membuat kue coklat lezat dengan krim rasa mint,” tutur Holman. (AP/FRO)

Tidak ada komentar: