Minggu, 15 Juni 2008

Santo Agustinus (354 - 430 M)

Santo Agustinus lahir di Tagaste, Numidia (Tunisia) Afrika Selatan. Kehidupan spiritualitas Agustinus awalnya kurang baik dan sempat hidup bersama wanita tanpa menikah dan dikaruniai seorang anak. Namun ia pada akhirnya bertaubat pada April 387 M ia memeluk agama Katolik. Ia pun menjadi pelayan tuhan dan kemudian diangkat menjadi bishop di Hippo.

Pemikiran Agustinus kemudian dituangkan dalam tulisan-tulisannya mengenai berbagai persoalan teologis, sosial, politik dan etika Kristiani. Salah satu karyanya dalam bidang politik adalah 'City of God'. Selain teologi kristiani, Agustinus juga banyak dipengaruhi oleh idealisme Plato dan karenanya ia dikenal sebagai seorang Neo-Platonis.

City of God terdiri dari 22 buku dimana 10 buku berisikan sanggahan dan jawaban terhadap pertanyaan sekitar kehancuran Roma, dan sisanya mengenai manusia dan masyarakat. Buku tersebut sangat terinspirasi oleh dua peristiwa besar yakni kejatuhan Roma ke tangan bangsa Barbar Visigoth dan Alarik pada tahun 410 M dan diterimanya agama Kristen melalui dekrit politik Kaisar Theodosius menjadi agama resmi imperium Romawi pada 393 M.

Agustinus menganalogikan negara sebagai tubuh dan jiwa. Tubuh pada hakikatnya bersifat temporal dan fana, tubuh bisa berkembang, tumbuh, dan mati. Sementara itu sebaliknya jiwa bersifat kekal, abadi tan tidak kekal. Karenanya adanya sebuah negara tidak bisa lepas dari tuhan yang abadi. Dengan kata lain legitimasi kekuasaan duniawi para kaisar hanya diakui sejauh tidak bertentangan dengan kehendak gereja dan Paus.

Pemikiran politik Agustinus ini kemudian memberikan keuntungan pada gereja khususnya kepada pimpinan tertinggi dalam agama kristen untuk memegan kekuasan politik. Ini artinya, seluruh monarki dan raja di Eropa pada waktu itu mendapatkan otoritasnya dari Tuhan, dan pemimpin agama di gereja adalah representasi Tuhan di dunia. Doktrin tersebut juga berimplikasi pada pemikiran hubungan antar negara dan seluruh manusia dalam 'universal community of man under God that reperesented by Chirstian Church'.

Universal community of man ini dikenal dengan sebutan 'humanitas' - mirip dengan konsep polis pada jaman Yunani atau Imperium pada masa Romawi. Humanitas terdiri dari seluruh manusia dari seluruh ras. Mereka tersatukan dibawah Tuhan kemudian secara lebih kecil diatur oleh kota atau Negara. Tuhan dipandang sebagai pemilik 'kekuasaan atau kedaulatan' mutlak sementara Negara berada dibawahnya. Kerajaan dunia (The World State) di bawah Tuhan ini memiliki visi untuk membuat dunia yang lebih damai.

1 komentar:

labanalacorte mengatakan...

Top 10 premium spades poker cards
This will add more depth and depth to your columbia titanium boots poker game. If you enjoy classic poker playing, titanium white acrylic paint and playing in titanium flask a non-progressive titanium keychain fashion, then titanium eyeglasses these are the